🏉 Kebocoran Data Pasien Rumah Sakit

JAKARTA - Kebocoran data pasien Covid-19 menambah buruk deretan peretasan data pribadi di Indonesia. Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, ini menjadi bukti lemahnya perlindungan data pribadi dan keamanan siber di Tanah Air. “Memang terjadi kebocoran data terkait Covid-19. Kesimpulan: Usia pasien ≥ 75 tahun, komorbiditas demensia dan jenis operasi bedah digestif merupakan faktor penting yang mempengaruhi mortalitas dan morbiditas pasien geriatri yang menjalani Mengamankan data dan privasi perawatan pasien. Data kesehatan dan catatan kesehatan elektronik (EHRs) harus tetap terlindung dan aman, tetapi juga harus dapat diakses oleh Anda dan staf Anda dari berbagai perangkat dan lokasi. Menyapa pasien di Ruang ujian dan mengakses dengan cepat hasil uji dan catatan terbaru mereka dari penyedia lain Sistem pelaporan insiden telah diterapkan di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Pedoman Nasional tentang Keselamatan Pasien di rumah sakit dan beberapa kebijakan telah dikembangkan oleh pemerintah Indonesia sejak 2005, dan keselamatan pasien dimasukkan sebagai bagian dari penilaian akreditasi rumah sakit pada tahun 2008. Di awal 2022, baru berjalan enam hari, “kado tahun baru” datang dari dunia maya: kebocoran data. Data yang dibocorkan ini tidak main-main, yaitu informasi tentang riwayat sakit dan pemeriksaan pasien. Peretas mengklaim memiliki total 720 gigabita (GB) dokumen dan 6 juta basis data mentah dari pasien Indonesia. JAKARTA - Kasus kebocoran data kembali terjadi tak lama setelah pergantian tahun. Dan tidak tanggung-tanggung, 6 juta data pasien dari banyak rumah sakit Indonesia kembali bocor dan dijual di forum hacker. Bahkan, kali ini tidak hanya data kependudukan saja. Melainkan data medis pasien. Tiga bulan sebelumnya, data milik 279 juta warga Indonesia yang dikumpulkan bertahun-tahun oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan juga bocor. Data itu diperjualbelikan di raidforum.com dan sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Jika angka ini benar, maka akan menjadi rekor baru kasus kebocoran data kesehatan terbesar di dunia. saat masuk rumah sakit. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit yang terjadi pada pasien yang dirawat selama 72 jam (Brooker, 2008). Menurut Potter dan Perry (2005), infeksi nosokomial terjadi di rumah sakit karena mikroorganisme patogen yang menginfeksi pasien melalui pemberian pelayanan kesehatan. Fenomena Kebocoran Data. oleh Prof. Richardus Eko Indrajit -indrajit@post.harvard.edu DATABOCOR Artikel ini merupakan satu dari 999 artikel hasil bunga rampai pemikiran dari Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan email permohonan ke indrajit@rad.net.id EKOJI999. .

kebocoran data pasien rumah sakit